jkt.web.id Berikan Manfaat Lebih. Berorientasi pada profit menjadi cara yang lumrah bagi pelaku usaha. Namun, memberikan manfaat lebih bagi masyarakat sekitar juga menjadi nilai yang perlu dipegang bisnis saat ini.
Bisnis pada umumnya mengedepankan cara-cara efisien dalam mendulang profit. Hal ini tentu tidak salah karena bisnis secara umum perihal tentang bertahan dan berkembang dengan menghasilkan pendapatan. Profit juga menjadi tolak ukur umum keberhasilan sebuah bisnis.
Namun, bisnis kini tak bisa berpikir mencari untung semata. Pergeseran generasi konsumen telah mengubah paradigma bahwa bisnis tak berorientasi profit saja. Bisnis kini musti memberikan dampak sosial, lingkungan, sembari tetap menjaga profitabilitas.
Inilah yang dilakukan oleh ABC WoodenToys, bisnis mainan berbasis kayu. Bisnis ini didirikan di tengah geliat kota Yogyakarta, tepatnya 21 tahun yang lalu, oleh seorang perempuan bernama Rita Indriana. Usaha ini didirikan dengan visi dan misi yang tidak biasa.
Bukan sekadar mencari keuntungan, Rita memiliki tujuan mulia yakni memberdayakan para penyandang disabilitas, khususnya lulusan Sekolah Luar Biasa (SLB) di Yogyakarta, dengan menyediakan wadah bagi mereka untuk berkarya. Dari impian ini, lahirlah ABC WoodenToys yang tidak hanya berfokus pada kreativitas anak-anak tetapi juga pada kesejahteraan kaum difabel.
Motivasi Rita untuk memulai usaha ini muncul dari keprihatinannya melihat kondisi para lulusan SLB yang sering kali kesulitan mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengalaman ini semakin dekat dengan kehidupan pribadinya karena suaminya adalah seorang guru di SLB. Melihat ketidakadilan dalam upah dan perlakuan yang diterima oleh penyandang disabilitas, Rita dan suaminya bertekad untuk melakukan sesuatu.
“Kami hadir dengan misi khusus dengan merangkul teman-teman difabel untuk berkarya di ABC Wooden Toys,” kata Rita, Founder ABC WoodenToys.
Ide pembuatan mainan edukatif untuk anak ini dimulai ketika Rita harus menunggu anaknya yang dirawat di rumah sakit saat itu. Pihak rumah sakit meminjamkan beberapa mainan edukatif untuk anak Rita. Dari situ, Rita berniat merintis bisnis dengan membuat produk mainan edukatif. Apalagi, suaminya merupakan pengajar kriya di salah satu SLB di Yogyakarta.
Pada tahun 2003, Rita dan suaminya memulai usaha ini dengan lima orang karyawan. Tiga di antaranya adalah lulusan SLB-B (penyandang tuna rungu) dan SLB-C (penyandang tunagrahita). Mereka memproduksi berbagai mainan edukatif anak berbahan kayu, yang kemudian menjadi andalan bisnis ini. Dari awal berdirinya, Rita sudah melihat keistimewaan para penyandang disabilitas ini, terutama dalam hal ketekunan dan fokus yang luar biasa dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Menurut Rita, mereka tidak mudah bosan dan justru menikmati proses yang membutuhkan pengulangan.
ABC WoodenToys yang awalnya hanya memproduksi puzzle, kini telah mengembangkan portofolionya menjadi lebih dari 300 jenis mainan edukatif. Produk-produk ini termasuk permainan balok, papan jahit, miniatur tempat ibadah, mainan kereta, dan permainan labirin. Harga mainan dijual mulai dari Rp 28.000 hingga Rp 235.000.
baca juga
- Tak Sekadar Omnichannel Shopping Experience
- Tumbuh Karena AI
- Masa Depan Kripto
- Evaluate Your GROW
- Berikan Manfaat Lebih
Semuanya dirancang dengan mendengarkan masukan dari para guru PAUD dan SLB yang menggunakan produk-produk tersebut dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari. Riset yang dilakukan oleh suami Rita, yang berkecimpung di dunia SLB, juga menjadi dasar penting dalam pengembangan produk. Mainan edukatif yang beralamat di jalan Jl. Gendeng GK 4 No.598, Baciro, Kota Yogyakarta ini sudah bersertifikat SNI sehingga aman untuk anak-anak.
Pemasaran produk ABC WoodenToys awalnya dilakukan secara luring. Rita memanfaatkan showroom di pusat kota Yogyakarta dan aktif berpartisipasi dalam berbagai pameran yang diadakan secara berkala. Namun, seiring berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi, Rita mulai melirik pasar online. Pada tahun 2016, ABC WoodenToys membuka toko di marketplace.
Keberhasilan pemasaran online ini membuka jalan bagi ABC WoodenToys untuk memperluas jangkauannya. Dari yang awalnya hanya di wilayah Yogyakarta, produk-produk ABC WoodenToys kini telah menjangkau berbagai daerah di Indonesia, termasuk Aceh, Medan, Batam, Pekanbaru, Palembang, Balikpapan, Samarinda, Semarang, Solo, Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar, Kupang, Papua Barat, Manado, dan Makassar. Kemitraan dengan ratusan toko di seluruh Indonesia serta puluhan konsinyasi juga turut memperkuat posisi ABC WoodenToys di pasar mainan edukatif.
Salah satu tujuan utama Rita dan suaminya dalam merekrut penyandang disabilitas adalah untuk menepis anggapan bahwa kaum difabel tidak bisa bekerja dengan baik di dunia kerja. Menurut Rita, kualitas hasil produksi dari para penyandang disabilitas sama baiknya, bahkan sering kali mereka lebih fokus dan tekun dalam menyelesaikan tugas.
Hal tersebut memungkinkan target produksi mainan edukatif sebanyak 300-400 buah per bulan dapat terpenuhi tanpa kendala. Bahkan, ketika menghadapi peak season atau saat ada pameran, produksi bisa mencapai hingga 1.000-an buah mainan.
Dalam perjalanannya selama hampir dua dekade, Rita telah memberdayakan puluhan lulusan SLB dan kini mempekerjakan sepuluh orang karyawan untuk proses produksi mainan. Ke depan, ia berharap ABC WoodenToys dapat menjadi shelter workshop mandiri yang dapat memberdayakan lebih banyak lulusan SLB, memberikan mereka kesempatan untuk berkarya, dan menyediakan penghidupan yang layak.
Rita berkomitmen meningkatkan kesejahteraan karyawannya dengan memberikan fasilitas pelatihan, asuransi kesehatan, dan ketenagakerjaan (BPJS) agar mereka dapat menikmati kesejahteraan bahkan setelah pensiun
Keberanian dan tekad Rita dalam membangun dan mengembangkan ABC Woodentoys tidak hanya membuktikan bahwa kaum difabel memiliki potensi besar yang sering kali diabaikan, tetapi juga memberikan inspirasi. Bisnis tak cuma harus profit saja, tapi juga harus memberikan manfaat lebih seperti dalam prinsip 5P, yakni Peace, Planet, People, Prosperity, dan Partnership.
“Pergeseran generasi konsumen telah mengubah paradigma bahwa bisnis tak berorientasi profit saja.”
Rita Indriana, Founder ABC WoodenToys