saya mulai mencari tahu perihal industri sepatu di Bandung, ” jelas Yukka, founder Brodo. “Kami pikir, tidak ada kelirunya coba menjajaki inspirasi men-design sepatu yang sesuai sama hasrat kami serta cobalah menjualnya dengan harga yang pas dengan kantong mahasiswa, ” imbuhnya lagi.
Walau sekian, membulatkan tekad untuk mengawali suatu usaha memanglah tidaklah hal yang gampang. Itu juga disadari oleh Yukka, tetapi ia mempunyai pertimbangan sendiri sampai berani jadi seseorang pelaku bisnis.
Pertama, prospek market. Ke-2, kenikmatan batin. “Indonesia ini negara yang bakal mempunyai hari esok cerah. Kemampuan ekonomi kita satu diantaranya didorong oleh mengkonsumsi domestik. Dalam satu tahun lebih ke depan, kelas menengah Indonesia bakal meraih atau mungkin saja melebihi angka 50%. “Kuenya” bakal jadi tambah besar, ” kata Yukka.
“Pertanyaannya, siapa yang bakal mengambilnya? Telah banyak merk luar negeri yang berlomba-lomba masuk kesini. Potensinya telah sangatlah obvious, buat apa menanti serta jadi pemirsa? ” lanjut Yukka.
Selain itu, kenikmatan batin juga jadi pendorong untuk Yukka dalam mengawali usahanya.
“Saat memutuskan bakal bekerja full time atau ambillah perkerjaan lain, saya memikirkan waktu kelak saya berusia 60 th.. Apakah nanti ketentuan itu bakal saya sesali? Sesudah sekian hari memikirkan saya pilih untuk serius di Brodo. Mumpung masih tetap muda (waktu itu 22 th.) , jikalau tidak berhasil saya masih tetap dapat mencari pekerjaan, ” tuturnya.
Waktunya Tumbuh Lebih Baik
Saat ini, masuk th. 2017 , dimana umur Brodo bakal mencapai yang ke 6 , Yukka mengakui bahwa ia serta Brodo mesti bertumbuh tambah baik lagi. Ini dikerjakan agar Brodo tak kehilangan pelanggannya.
“Resolusi untuk topiknya growth. Terdengar sederhana namun sangat banyak PR-nya. Growth dari sisi sales, growth dari sisi mental serta kepribadian karyawan. Tujuan penjualan kami 40. 000 pieces.
Ada banyak perbaikan yang perlu dikerjakan dalam sisi ketekunan kwalitas, kecepatan servis ke customer, warehousing. Di waktu yang sama, kami mesti merekrut orang- orang yang sesuai sama core values perusahaan Brodo. Menantang namun menarik, ” ucap Yukka.
Bangkitnya Kembali UMKM Sepatu Di Bandung
Disamping itu, menurut Yukka, persaingan di usaha fashion disadari sangatlah ketat. Pasalnya, fashion adalah usaha yang termasuk gampang dimasuki.
Misalnya Brodo sendiri yang cuma diawali dengan duit sebesar Rp 7 juta.
“Persaingan ketat sekali. Barier to entry ke usaha ini sangatlah kecil, cukup hanya modal Rp 2 juta juga kita telah dapat buat brand clothing/sepatu sendiri, ” tuturnya.
“Sekarang di tim Brodo, kami konsentrasi ke great design serta great service. Selalu memberi yang paling baik serta lakukan perbaikan setiap hari. Asal konsentrasi ke customer bukanlah ke persaingan, kami yakin kami mungkin saja yang paling baik, ” lebih pria lulusan ITB itu.
Oh iya, ada sedikit anjuran dari Yukka untuk kalian yang mau cobalah mengawali usaha.
Bangkitnya Kembali UMKM Sepatu Di Bandung
- Merangkul perkembangan tehnologi terutama internet. “Ini yaitu daya saing yang kita punyai untuk menaklukkan generasi yang lebih tua. Generasi kita mempunyai keunggulan di kefasihan dalam dunia digital, ” tutur Yukka.
2. Mengawali usaha sesuai sama ketertarikan serta memakai internet juga sebagai medium distribusinya. “Pelajari tekniknya di Google serta YouTube. Dua website itu yaitu ensiklopedia pengetahuan yang paling praktis, ” tuturnya.
“Digital marketing itu sangatlah impactful. Bila tidak ada digital marketing, tidak bakal ada Brodo. Kita gunakan seluruhnya, e-mail marketing, Facebook Ads, Google Adwords, Google Display Network, hingga yang gratis seperti YouTube, Facebook, Instagram, Twitter, dan sebagainya, ” tutur Yukka.
Cuma dua memanglah ketidaksamaan pada anak muda serta orangtua yang bakal mengawali usaha. Pertama, anak muda kuasai beragam basis digital yang tengah marak. Ke-2, saat tidak berhasil melakukan bisnis, anak muda masih tetap mempunyai pilihan lain, bekerja. Walau demikian, pengaruhnya cukup besar
Kilas Balik Perjuangan Brand Distro Bandung
Bila satu passion telah menyatu dalam jiwa seorang memanglah bakal bikin apa sajakah yang dikerjakannya setiap harinya bakal optimal serta berpeluang mengantarkan dianya untuk berhasil.
Berikut yang sekurang-kurangnya sudah dihadapi oleh Yudhi Febriantono (Yudhi), seseorang entrepreneur yang bermental entrepreneur serta mempunyai jiwa atau passion di bagian entrepeneur (usaha atau usaha).
Mental pengusaha pria kelahiran Bandung ini sendiri bahkan juga telah tampak mulai sejak masihlah kuliah di Kampus Widyatama. Waktu itu Yudhi telah berjualan apa sajakah yang dapat di jual serta untungkan, dari rental VCD, dagang bunga hingga dagang domba semuanya telah dikerjakan oleh pria sarjana ekonomi ini.
Dengan kegigihan serta keuletan dan usaha keras yang dikerjakan Yudhi, jadi yang diimpikannya untuk jadi entrepreneur sejati serta berhasil juga pada akhirnya dapat ia raih dengan gemilang lewat bisnisnya yang bernama Cosmic. Lantas seperti apakah cerita Yudhi menggerakkan usaha yang berdasarkan pada kemampuan rasa cinta serta passion pada bagian ini sendiri? Tersebut penjelasannya.
Pencapaian Usaha Berbarengan Cosmic
Dari 15 th. usahanya sekarang ini Yudhi juga telah termasuk berhasil tidak kecil. Bagaimana tak, pria yang menggerakkan usaha dengan prinsip kesenangan (joy) ini sudah menghasilkan banyak product. Sesudah sukses dengan Cosmic, pada th. 2002 Yudhi juga melaunching merk baru, Cosmic Girl.
Kemudian brand lain juga menyusul seperti Infamous (th. 2004) serta Mighty (th. 2006). Serta di th. 2010 Yudhi kembali meluncurkan product paling barunya She’s Infamous serta GDB Infamous.
Serta paling akhir di th. 2013 Yudhi Febriantono juga meluncurkan brand Cosmic Jeans serta Cosmic Kids. Dengan jumlah 300-400 agen penjualan yang menyebar didalam negeri serta luar negeri seperti Brunei, Australia, Malaysia serta Jerman dan di dukung dengan sebagian penjualan melalui toko lewat konsinyasi jadi omset yang didapat juga telah termasuk fantastis walau tidak dapat dijelaskan. Kilas Balik Perjuangan Brand Distro Bandung