Bicara soal kuliner yang melibatkan unsur daging bebek didalamnya, Bandung sudah mempunyai banyak tempat makan bebek goreng/bakar yang nikmat dan mempunyai harga yang bervariasi. Sebut saja Bebek Ali Boromeus, tempat makan bebek kaki lima yang sudah terkenal sampai The Duck King, restoran bintang lima yang sudah tidak diragukan lagi kualitasnya.
Bicara soal bebek, saya baru saja mengunjungi tempat makan bebek yang bisa masuk kategori restoran dan juga kaki lima, yaitu Bebek Garang, pasti kamu familiar karena Bebek Garang sudah pernah masuk dalam beberapa acara kuliner di televisi salah satunya acara milik Pak Bondan yang terkenal itu.
Kebetulan waktu itu rekan kerja saya mengajak makan siang di Bebek Garang yang berlokasi di Jalan Sulanjana (sebelah Kafe Persib).
Kebetulan saya juga belum pernah makan di Bebek Garang yang mempunyai slogan “segarnya merangsang” ini. Tempatnya sederhana, seperti kafe kecil yang kalau ditaksir bisa menampung sekitar 30 orang lebih mungkin. Yang menarik adalah spanduk besar yang bertuliskan “free refill nasi” yang terpajang jelas didepannya, sebagai kaum pria, siapa sih yang tidak suka nambah nasi ketika makan, he-he.
Hal unik pertama yang saya lihat adalah mejanya. Meja yang ada disana sudah dilapisi dengan taplak yang bergambarkan beberapa permainan papan jadul yang memorable, seperti halma, ular tangga lengkap dengan dadunya hingga satu pak kartu remi. Ya, Bebek Garang memang cocok bagi kamu yang ingin makan rame-rame, nongkrong dan main kartu atau ular tangga sambil menunggu pesanan bebek kita datang, baik sekali bukan, sampai pelanggan pun diberikan fasilitas board game jadul, itupun bagi yang masih ingat cara mainnya seperti apa, he-he.
Kembali ke topik, bagaimana dengan makanannya? Ya, Bebek Garang menyediakan menu bebek dan ayam yang bervariasi dan mempunyai nama yang unik, seperti ayam negro, ayam debus, ayam 70, bebek kagok negro, bebek grinpis, bebek basis (bumbu asam manis) dan masih banyak lagi, ditemani dengan menu minumannya yang terdiri dari berbagai macam jus dan teh, seperti teh poci yang menjadi minuman andalan bagi pelanggan yang suka ngeteh.
Saya pun mencicipi menu bebek 70 goreng yang terbilang sebagai menu “hemat” di Bebek Garang, dengan harga hanya sekitar Rp 20.000, pesanan saya datang tidak lebih dari sepuluh menit, sangat cepat! Bebek 70 goreng terdiri dari nasi, beberapa iris mentimun, kol goreng tepung crispy dan bebek goreng super crispy yang ditaburi serundeng diatasnya serta sambal hejo yang pedasnya mantap!
Dapat dikatakan satu porsi bebek 70 goreng ini cukup, apalagi saya refill nasi sampai dua kali, sangat cukup dan sangat worthy dengan harga segitu, apalagi kalau kamu memesan menu ayamnya yang otomatis lebih murah dari menu bebeknya.
Ya, menurut saya Bebek Garang adalah tempat makan bebek yang cocok bagi kelas menengah kebawah, harganya masuk akal (range harga sekitar Rp 10.000 – 40.000an), bebeknya super crispy dan rasanya juga nikmat serta pelayanannya yang super cepat dan jangan lupakan refill nasinya, percayalah, nasi bagi beberapa orang (apalagi kita orang Indonesia) adalah berkah tersendiri bagi yang suka makan banyak.
Tips saya adalah jika kamu mau makan hemat di Bebek Garang, pesan saja air putih untuk minumannya, selain hemat, sehat lagi, he-he. So, penasaran dengan kesegaran merangsang ala Bebek Garang? Kamu bisa mendatangi cabang Bebek Garang di Jalan Sulanjana, Jalan Braga hingga Jalan Cibabat di Cimahi. Guten apettite guys